Kelebihan dan Manfaat Air Susu Ibu – Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alamiah terbaik untuk bayi Anda. Selain komposisinya sesuai dengan pertumbuhan bayi (mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, zat besi) juga dilengkapi zat pelindung (immunoglobumin, lekosit, laktoferin, faktor bifidus, lisozim dan taurin). Karena kandungan gizinya maka dianjurkan segeralah berikan ASI. Refleks hisap bayi paling kuat adalah pada jam-jam pertama dia lahir. Rangsangan payudara dini akan mempercepat timbulnya refleks prolaktin dan mempercepat produksi Air Susu Ibu.
DHA, AA dan Omega 6
Dalam kemasan susu formula banyak diunggulkan kelebihan DHA dan AA untuk pertumbuhan bayi, padahal semua itu bisa diperoleh secara gratis dari Air Susu Ibu. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandunganasam lemak esensial, docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) yang berperan penting dalam pertumbuhan otak, sejak trisemester 3 kehamilan sampai tahun pertama setelah bayi lahir. Yang merupakan asam lemak esensial sebenarnya adalah kelompok Omega-3 yang dapat dirubah menjadi DHA, dan Omega-6 yang dapat dirubah menjadi AA. Kalau zat-zat bergizi ini bisa kita dapatkan secara gratis melalui ASI, kenapa harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli susu formula?
Produksi Air Susu Ibu erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi masing-masing ibu, untuk itu dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi termasuk sayuran yang dipercaya menambah produksi ASI. Sayuran yang dapat menambah produksi ASI diantaranya adalah daun pepaya dan daun katuk.
Nutrien atau zat gizi Air Susu Ibu :
- Kolostrum : Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada sel alveoli payudara ibu. Sesuai untuk kapasitas pencernaan bayi dan kemampuan ginjal baru lahir yang belum mampu menerima makanan dalam volume besar.
- Protein : Protein dalam ASI terdiri dari casein (yang sulit dicerna) danwhey (protein yang mudah dicerna). Berkebalikan dengan susu sapi, protein dalam ASI lebih banyak mengandung whey daripada casein, sehingga protein ASI lebih mudah dicerna.
- Lemak : Lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama dan merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Penelitian Osborn membuktikan, bayi yang tidak mendapat Air Susu Ibu, lebih banyak menderita penyakit jantung koroner di usia muda.
- Laktosa : Merupakan karbohidrat utama pada ASI. Fungsinya sebagai energi. Fungsi lainnya meningkatkan absorsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.
- Vitamin A : Konsentrasi berkisar pada 200 IU/dl.
- Zat Besi : Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0.5-1.0 mg/liter), bayi yang menyusui jarang kekurangan zat besi (anemia). Hal ini dikarenakan zat besi pada ASI lebih mudah diserap.
- Taurin : Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter, berperan penting dalam maturasi otak bayi.
- Laktobasilus : Berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E. Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi.
- Laktoferin : Bermanfaat menghambt bakteri stafilolkokus dan jamur kandida.
- Lisozim : Dapat mencegah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden Karies Dentis dan Maloklusi (kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
Zat-zat inilah yang menyebabkan ASI lebih unggul dibanding susu lainnya. Malah ibu yang menyusui eksklusif dengan Air Susu Ibu untuk jangka waktu lama, akan terhindarkan dari kemungkinan penyakit diantaranya kanker payudara). Sebaliknya, menggunakan susu formula dapat memberikan kerugian, seperti : pengenceran yang salah dan pelarutan susu lebih dari seharusnya, dapat mengakibatkan : hipertensi, obesitas, hipernatremi dan enterokolitis. Juga bisa menyebabkan kontaminasi mikroorganisme, menyebabkan alergi dan tidak praktis serta tidak ekonomis. (dari berbagai sumber)
EmoticonEmoticon